Pola perdagangan emas akhir-akhir ini nampaknya menunjukkan reli di awal pada beberapa peristiwa berisiko baru namun kemudian menyerahkan semua kenaikannya seiring ketegangan mereda.
Mirip dengan minggu lalu, emas nyaman di level US$ 1.750 per ons. Hal ini meleset tipis dari prediksi pergerakan emas sebelumnya.
Lantas, bagaimana perjalanan harga emas sepekan lalu? Apakah emas akan tetap nyaman di level sebelumnya pada pekan ini? Mari simak analisis harga emas sepekan lalu dan bagaimana pergerakannya pada seminggu kedepan menurut beberapa analis.
Sentimen Harga Emas Pekan Lalu
Tekanan pada harga emas telah diharapkan sebelumnya, yakni setelah rilisnya hasil rapat kebijakan moneternya The Fed. Awalnya logam kuning ini menemukan support di sekitar US$ 1.765 pada Rabu malam (22/9/2021), namun akibat dari imbal hasil Treasury AS yang terus melonjak, penurunan kembali dipercepat pada Kamis pagi (23/9/2021). Seperti diketahui, naiknya imbal hasil Treasury AS mengurangi daya pikat emas sebagai lindung nilai inflasi.
Dalam pernyataan kebijakan The Fed pada Rabu, bank sentral AS akan mengurangi pembelian obligasi pada bulan November dan setengah dari pejabat The Fed siap untuk menaikkan suku bunga tahun depan sebagai tanggapan terhadap inflasi.
Meskipun terdapat kekhawatiran pasar akan Evergrande Cina pada pekan lalu, emas gagal bergerak secara berkelanjutan di atas level US$ 1.750 per ons.
Analisis Pergerakan Harga Emas Pekan Ini
Minggu ini, fokus akan beralih ke debat plafon utang, yang mana Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Ketua The Fed Jerome Powell terus menekankan urgensi masalah ini. Hal yang masuk juga ke dalam radar adalah perkembangan paket infrastuktur.
Apabila terdapat hambatan pada dua peristiwa tersebut, dapat mendorong harga emas ke arah yang positif, ujar Edward Moya, senior analis pasar OANDA. “Ada kekhawatiran tidak dapat selesai tepat waktu. Namun, pada akhirnya harus terdapat kesepakatan plafon utang,” katanya. “Jika hasil Treasury AS terus bergerak lebih tinggi, hal tersebut dapat menekan lebih jauh emas.”
Pada saat yang sama, jika ada resolusi yang mudah untuk plafon utang, penutupan dapat dihindari, tagihan infrastruktur disahkan, dan saham AS reli kembali ke wilayah rekor tertinggi, maka emas bisa melihat aksi jual yang lebih signifikan di bawah US$1.700, ungkap Moya.
Saat ini, ada pendekatan wait and see di ruang emas, dengan beberapa pedagang mengamati dampak jangka panjang dari hambatan pasokan.
“Kami mendengar dari beberapa perusahaan seperti Nike dan FedEx. Baik itu masalah rantai pasokan atau kekurangan tenaga kerja. Semuanya menjerit tekanan inflasi,” kata Moya. “Ini bisa memicu pergerakan lebih tinggi dalam imbal hasil. Tapi pada akhirnya, akan ada titik balik, di mana emas akan mulai bertindak sebagai lindung nilai inflasi.”
Tapi di luar itu, atmosfir perdagangan untuk emas masih terbilang bagus dan aksi jual yang signifikan tidak mungkin terjadi, kata Melek kepada Kitco News. “Dengan tingkat pertumbuhan global yang melambat, akan semakin sulit bagi ekonomi AS untuk mencatat tingkat pertumbuhan yang mereka miliki. Dan mengingat tujuan kebijakan The Fed mengenai lapangan kerja penuh, akan baik-baik saja dengan inflasi di atas target. Kemungkinan perlu bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga itu untuk jangka waktu yang lama,” kata Melek.
Juga, ketika Powell berbicara tentang tapering, hanya berbicara tentang mengurangi pembelian aset saat ini, bukan menjual apa yang telah diperoleh The Fed selama pandemi. Dan ini menguntungkan emas, katanya. “Harga akan cukup rendah. Bukan situasi yang buruk untuk emas. Apakah saya melihat emas melonjak? Tidak. Tapi saya juga tidak melihatnya turun terlalu jauh. Saya melihat rebound setelah program taper dimulai,” kata Melek.
Lebih lanjut, menurut Melek level support emas di pekan ini berada di US$ 1.700 per ons dan level resistance tetap di US$ 1.800 per ons.
Sumber: Goldprice.org, Kitco.com
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.id tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang akan di ambil.