Harga emas global sedang naik karena ketegangan perdagangan internasional, gelombang devaluasi mata uang berpotensi akan terjadi pada tahun ini ketika melambatnya pertumbuhan ekonomi di seluruh pasar negara berkembang telah mendorong permintaan akan keamanan dalam berivestasi di kalangan investor.
Saham
Sementara itu, harga emas memperoleh dorongan besar setelah aksi jual saham terbaru di bursa Wall Street ketika indeks Dow Jones membukukan sesi perdagangan Malam Natal terburuk dalam sejarah, dengan kehilangan sekitar 650 poin.
Investor telah membuang aset berisiko dan berimbal hasil tinggi demi keselamatan berinvestasi dalam menghadapi shutdown pemerintah AS, ketegangan partisan di Washington, serta proyeksi pertumbuhan PDB terlihat hati-hati untuk tahun 2019.
Trump
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kebijakan Federal Reserve menaikkan suku bunga dan memotong kepemilikan obligasi yang datang sebagai bagian dari siklus pengetatan dapat mempengaruhi sentimen investor.
Sementara itu, Senat AS belum mengesahkan anggaran federal untuk tahun berikutnya, dan beberapa pejabat AS mengatakan bahwa shutdown masih bisa berlanjut hingga setelah Tahun Baru.
Kebingungan politik setelah shutdown sebagian pemerintah AS dan ketidakpuasan Presiden Donald Trump terhadap Federal Reserve terus menekan greenback. Kekhawatiran lainnya termasuk kepergian Sekretaris Pertahanan AS James Mattis dan ketegangan perdagangan AS-China.
Pesan dari Washington ini telah mendorong gelombang permintaan global terbaru untuk emas. Risiko politik lain di balik kemajuan emas baru-baru ini termasuk Brexit berselisih antara Uni Eropa dan Inggris, ketegangan atas proyek kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris, serta perselisihan Uni Eropa-Italia atas anggaran 2019.
Teknikal
Pada hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1280.42 per troy ounce. Harga emas kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1284.00 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1282.01 per troy ounce. Harga emas bergerak ke atas dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 1.59.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik mngguan terlihat masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas terus melakukan fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di sekitar level 63 dengan indikasi potensi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik mingguan masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas masih berada dalam fase rebound. Jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1286.79 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi resistan USD 1365.20 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan harga. Sebaliknya jika harga emas menembus support 1238.30 per troy ounce, maka ada potensi akan bergerak menuju support pada pada kisaran USD 1159.95 per troy ounce.
Team Consultant dan Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply