Emas naik tipis pada Rabu, setelah turun ke titik terendah pada sesi sebelumnya setelah data penjualan ritel AS berada dalam kategori positif sehingga mengurangi harapan bank sentral AS akan memberikan stimulus lanjutan bagi pasar.
Penjualan ritel AS naik pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir karena naiknya permintaan barang dari mobil sampai elektronik. Pemulihan belanja konsumen, yang menjadi pilar sinyal pertumbuhan ekonomi AS, sehingga dibutuhkan alat dorong baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pelaku pasar menunggu hasil seminar The Fed AS pada akhir bulan Agustus, serta pertemuan kebijakan bank sentral pada pertengahan September, untuk mencari petunjuk terhadap sikap The Fed pada QE3.
Prospek ekonomi zona Eropa berpotensi akan masuk ke fase resesi sehingga menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk bertindak lebih cepat untuk mencegah pertumbuhan ekonomi tergelincir lebih dalam sehingga menempatkan support bagi harga emas.
Investor masih menunggu aksi Bank Sentral Eropa untuk melanjutkan program pembelian obligasi, setelah presiden ECB, Mario Draghi pada bulan lalu berjanji akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan zona Eropa.
Kondisi makro ekonomi dan pasokan permintaan akan menggiring peningkatan yang berkelanjutan dalam harga emas. Permintaan dari negara konsumsi emas terbesar dunia seperti India dan Cina tampaknya akan menjadi pijakan bagi pelaku pasar untuk melihat trend emas ke depan.
Pada pergerakan Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1610.20 per troy ounce, sejak pembukaan market pergerakan emas sempat menguat tipis dan tertahan di area resistan di harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1616.20 per troy ounce. Harga emas akhirnya terpelanting dan melemah cukup tajam dengan bergerak ke bawah dan berada di harga terendah hariannya pada kisaran USD 1590.70 pertroy ounce. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1598.75 per troy ounce. Pergerakan emas kembali membukukan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 11.45.
Harga spot emas naik tipis 0,2 persen menjadi USD 1601.19 per troy ounce, setelah jatuh pada sesi sebelumya. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen menjadi USD 1604.10 per troy ounce.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada di atas indikator simple moving average (SMA) 200 yang merupakan area support kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 39 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Sedangkan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Harga logam mulia pada grafik 4 jam-an terlihat melakukan fase rebound. Jika harga emas berhasil menembus resistan USD 1603.35 per troy ounce maka ada kemungkinan harga emas akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1615.16 per troy ounce. Sebaliknya waspadai juga jika harga emas bertahan di bawah resistan USD 1603.35 per troy ounce maka ada potensi harga emas akan kembali terkoreksi dan bergerak ke bawah menguji support USD 1592.10 hingga 1583.29 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply