Harga Emas sempat mencapai level tertinggi satu minggu pada sesi sebelumnya karena dolar melemah dan membuat pasar saham tertahan setelah China membalas kebijakan AS yang memberlakukan tarif impor senilai $ 50 miliar kepada barang-barang China.
Kegelisahan pasar karena perang dagang semakin terlihat ketika Beijing mengatakan akan memberlakukan tarif tambahan senilai $ 50 miliar kepada setiap barang impor AS mulai dari mobil, bahan kimia dan jagung.
Risiko
Lonjakan dalam selera risiko menyedot beberapa penguatan dolar dan membuat emas terlihat lebih murah bagi investor non-AS dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven di saat gejolak geopolitik atau ekonomi.
Faktor politik (perang dagang) telah mengimbangi faktor negatif (emas) dari ekonomi AS dan membuat perdagangan emas global pada umumnya membaik. Harga emas naik 0,7 persen dan berada pada kisaran USD 1341.32 per troy ounce, setelah menyentuh level tertinggi harian pada kisaran USD 1348.06 per troy ounce.
Ekonomi
Investor akan melihat ke depan pada laporan non farm payroll AS yang akan dirilis pada hari Jumat dengan kemungkinan dollar akan menguat dan menenangkan kekhawatiran atas potensi tekanan pertumbuhan dalam menghadapi perang dagang.
Namun, kondisi beresiko secara perlahan mereda dan membuat emas secara tajam berbalik turun dari level tertinggi harian dan sekarang diperdagangkan kembali di wilayah USD 1330 per troy ounce. Investor saham merasa yakin karena tiga indeks utama di Wall Street berhasil rebound dari posisi terendahnya dan membuat yen kembali dijual. Mata uang Yen biasanya dibeli sebagai safe haven pada saat kekhawatiran di pasar saham.
Teknikal
Pada hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1332.45 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1348.20 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1333.30 per troy ounce. Pergerakan harga emas mengalami kerugian sebanyak USD 0.85.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berkonsolidasi setelah kembali mendapatkan tekanan di pasarS. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 48 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang tertahan di area support. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1331.90 harus ditembus dimana ada potensi support USD 1318.78 akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya. Sebaliknya jika resistan USD 1345.02 per troy ounce ditembus maka ada potensi resistan terdekatnya di kisaran USD 1356.75 per troy ounce akan disentuh dan membuat bias harian berubah menjadi bullish.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply