Kamis kemarin emas mengalami lonjakan yang cukup berarti dan saat ini berada di area kritis. Emas bergerak cukup volatile dikarenakan European Cental Bank yang di singkat ECB menurunkan suku bunganya sebanyak ?25 basis poin menjadi 1 %. Bank Sentral Eropa akhirnya menerapkan suku bunga rendah pada kawasan Eropa untuk meredam laju inflasi yang sedikit demi sedikit mulai terlihat tinggi. Penurunan suku bunga Eropa juga berpotensi menurunkan pembelian obligasi negara negara Eropa sehingga estimasi waktu penjualan obligasi berpotensi akan menjadi sedikit lebih lama.
Dari Brusell, Belgia, pasar terlihat kecewa terhadap statemen pemimpin ECB, Mario Draghi yang kemungkinan tidak akan membeli obligasi Eropa. Draghi mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi Eropa masih belum ada kepastian dengan jelas dan masih ada potensi resiko penurunan ekonomi.
Pertemuan pemimpin Eropa juga berpotensi tidak akan menghasilkan komitmen yang kuat, banyak analis dan ekonom memperkirakan, perbedaan pendapat di antara negara negara Eropa terutama Jerman membuat pasar dan investor merasa skeptis dengan hasil yang akan di dapat.
Dari AS, bursa saham Wall Street turut terseret dengan jatuh cukup dalam dikarenakan Jerman menolak beberapa rancangan komitmen dalam pertemuan di Brussel, Belgia. Kekecewaan pada pasar terlihat dengan jelas dimana indeks saham Dow Jones meluncur turun ke bawah dengan tajam sebanyak 1.9 % di kisaran 11887. Sedangkan indeks S & P 500 turut terpelanting sebanyak 2.3 % di kisaran 1224. Penerbitan obligasi Eropa dan mekanisme Stabilisasi Eropa merupakan draft yang belum di setujui oleh Jerman.
Dari Asia, bursa saham Hangseng dari Hongkong dibuka melemah turun sebanyak 243 poin di kisaran 18565, sejak pembukaan market hari ini. Indeks Nikkei Jepang juga terjatuh cukup dalam pada perdagangan hari ini, turun sebanyak 1.6 % di kisaran 8555.
Pergerakan emas pada Kamis kemarin sempat menguat dan berada di level tertinggi hariannya di kisaran USD 1755.95 yang pada akhirnya emas melemah tajam terhadap dollar hingga ke harga terendahnya di kisaran USD 1703.80 per troy ounce. Emas mengalami kekalahan sebanyak $ 52.15, pelemahan tersebut terjadi dikarenakan ECB memotong suku bunga.
Perdagangan emas spot naik 0.3 % di kisaran USD 1711.32 per troy ounce dan perdagangan emas berjangka US juga ikut naik 0.4% hingga berada di kisaran USD 1713.45 per troy ounce.
Secara teknikal, terlihat pergerakan emas berada di bawah indikator simple moving average (SMA 100)dimana potensi bearish pada emas terbuka. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di kisaran 38 yang memberikan sinyal emas cenderung akan bergerak bearish.
Saat ini harga emas berada di atas area garis tren yang juga berfungsi sebagai support kuat dan area kritis. Pecahnya resistan USD 1726.77 per troy ounce berpeluang akan membawa emas melakukan rebound terhadap dollar dengan bergerak menuju resistan beriktunya di kisaran USD 1755.81 per troy ounce. Sebaliknya, waspadai jika emas melemah dan bergerak ke bawah dengan menembus garis tren dan support USD 1703.30 per troy ounce maka emas berpotensi akan melanjutkan pelemahannya menuju support USD 1679.83 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant?Technical and Fundamental Analyst
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut.
AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply