Seperti yang kita ketahui, wabah Coronavirus yang terjadi sejak akhir tahun lalu hingga saat ini memengaruhi berbagai lini kehidupan. Khusus untuk emas, beberapa kali logam mulia ini dilaporkan mengalami kenaikan. Walaupun sempat turun dan berfluktuasi, harga jualnya masih cenderung tinggi. Ini karena wabah yang menyebabkan ketidakpastian perekonomian membuat para investor mencari instrumen yang dianggap lebih aman, salah satunya adalah emas. Tingginya permintaan terhadap emas saat ini mau tak mau membuat harganya melesat.
Selain wabah Coronavirus, ada berbagai peristiwa penting dunia yang juga mampu menggerek naik harga emas. Apa saja contohnya?
Resesi Amerika Serikat
Pada akhir 2019 lalu, isu resesi Amerika Serikat sempat mendongkrak naik harga emas. Ini ternyata tidak terjadi untuk pertama kalinya. Resesi negeri Paman Sam itu ternyata berulangkali mencatatkan kenaikan harga emas. Yang paling terakhir terjadi adalah pada tahun 2008-2009 harga emas tercatat menguat. Rekor tertingginya terjadi pada bulan September 2011 dengan harga $1.920 per troy ounce.
Jika menilik lagi, laporan dari The Balance menunjukkan bahwa selama beberapa kali resesi, emas selalu mengalami kenaikan. Resesi itu adalah resesi tahun 973-1975, 1980-1982, tahun 2000 dan antara tahun 2008-2009. Satu-satunya resesi yang mencatatkan pergerakan harga negatif adalah pada tahun 1990-1991. Pada saat itu emas mengalami penurunan sebesar 4,2%.
Perang Dagang Amerika Serikat dengan Cina
Situasi politik yang melingkupi Amerika Serikat dengan Cina sejak 2019 lalu telah menjadi pemicu kenaikan harga emas. Perang dagang tersebut menyebabkan Presiden Trump menaikkan bea impor barang-barang produk dari Cina dari yang hanya 10% menjadi 25%.
Kondisi yang memanas antara kedua negara menyebabkan banyak investor menghindari investasi berisiko tinggi. Alih-alih, mereka membeli emas sebagai alternatif karena dianggap sebagai safe haven sekaligus investasi dengan risiko rendah. Aksi beli besar-besaran ini mau tak mau menyebabkan emas di pasaran menjadi langka dan harganya naik.
Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar adalah salah satu tolok ukur untuk kenaikan harga emas. Sejak tahun lalu misalnya, rupiah beberapa kali mengalami pelemahan yang membuat harga emas naik. Salah satu contoh pelemahan nilai rupiah yang sangat parah terjadi pada krisis moneter 1998. Saat itu, harga emas melesat naik.
Saat ini juga wabah Coronavirus ikut menyeret harga rupiah turun. Hal ini bisa dibuktikan dengan naiknya harga emas sebanyak beberapa persen.
Pemilihan Umum di Amerika Serikat 2016
Salah satu peristiwa penting yang mendongkrak kenaikan harga emas pada 2016 lalu adalah pemilihan umum di Amerika Serikat atau lebih tepatnya kemenangan Donald Trump. Waktu itu harga emas melesat hampir 4%. Itu merupakan kenaikan paling besar yang diraih emas pasca pengumuman Brexit.
Kenaikan harga emas ini dipicu oleh faktor kelangkaannya di pasaran. Ini karena publik terutama para investor merasa khawatir dengan kebijakan ekonomi yang akan diambil Trump. Seperti yang diketahui, Trump beberapa kali memberlakukan aturan seperti pembatasan imigrasi hingga menaikkan tarif bea impor. Ini membuat banyak investor cemas hingga memilih mengalihkan dana mereka untuk membeli emas sebagai investasi yang lebih aman.
Itulah beberapa peristiwa penting yang bisa memicu kenaikan harga emas. Untuk memantau pergerakannya secara real time, Anda bisa memanfaatkan aplikasi IndoGold. Yuk unduh dan daftarkan diri Anda sekarang juga!
Leave a Reply