Emas sekarang berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk mendengar pengumuman Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu. Dapatkah pelaku pasar menangani pesan yang lebih hawkish dari bank sentral?
Setelah sempat turun sebanyak USD 50 pada pergerakan minggu lalu, pada saat ini emas terlihat mendapatkan kenaikan sebanyak dua digit yang menggembirakan karena kekhawatiran perusahaan Evergrande mengguncang pasar pada awal minggu ini.
Selain peningkatan volatilitas di pasar saham global, OECD menaikkan prospek inflasi untuk hampir semua negara Kelompok Tujuh (G7) untuk sisa tahun ini dan tahun depan.
Risiko inflasi jangka pendek berpotensi akan meningkat, terutama jika permintaan terpendam oleh konsumen lebih kuat dari yang diantisipasi, atau jika kekurangan pasokan membutuhkan waktu lama untuk diatasi,” kata OECD dalam sebuah laporan. “Kebijakan moneter yang akomodatif harus dipertahankan, tetapi panduan yang jelas diperlukan tentang cakrawala dan sejauh mana inflasi yang melampaui batas akan ditoleransi.”
OECD mengatakan bahwa mereka memproyeksikan inflasi AS tetap di atas 3% sepanjang tahun depan. “Inflasi diperkirakan akan menetap pada tingkat di atas rata-rata yang terlihat sebelum pandemi,” kata OECD. “Ini disambut baik setelah bertahun-tahun hasil inflasi di bawah target, tetapi juga menunjukkan potensi risiko.”
Bagi The Fed, ini berarti bahwa ia harus ekstra hati-hati dalam hal kapan dan berapa banyak yang terbaik untuk mengurangi pembelian aset senilai USD 120 miliar per bulan.
Logam emas masih menghadapi tekanan yang signifikan menejelang pengumuman Fed pada hari Kamis subuh karena setiap petunjuk dari garis waktu pengurangan hawkish akan mengirim harga lebih rendah sekali lagi.
Dolar AS yang kuat, ditambah dengan ekspektasi Fed AS, yang pertemuan dua harinya yang telah dimulai, tampaknya telah menahan harga emas.
Pada saat ini, harga emas berada di kisaran USD 1776.21 per troy ounce.
Teknikal
Pada hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1764.47 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1781.76 per troy unce. Harga emas ditutup dengan melemah tipis pada kisaran USD 1773.84 per troy ounce. Harga emas bergerak naik dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 9.37.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase rebound. Harga emas terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 55 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan sedang melakukan fase rebound. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1767.56 ditembus maka support USD 1742.10 akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya. Sebaliknya jika harga emas menguat maka resistan USD 1783.29 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi USD 1808.75 per troy ounce akan disentuh dan membuat bias harian berubah menjadi bullish.
Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.id tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang akan di ambil.