Emas berhasil rebound ketika gejolak baru di pasar negara berkembang terhadap penghindaran risiko yang mungkin terjadi. Logam emas kembali menjadi pilihan ketika pasar terus memantau perkembangan hasil pertemuan FOMC.
Akhirnya, The Federal Reserve pada hari Rabu memutuskan untuk memangkas kembali pembelian obligasi sebesar $ 10 miliar per bulan terhadap kebijakan stimulus ekonomi meskipun ada gejolak baru di pasar negara berkembang yang terlihat gugup.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, The Fed mengatakan hanya akan membeli obligasi $ 65 miliar per bulan mulai Februari, setelah sempat turun ke $ 75 miliar.
Kemarin, Bank Sentral Republik Turki secara dramatis menaikkan suku bunga dalam upaya untuk mendukung mata uang lira yang jatuh untuk mengantisipasi prospek keuangan global.
The South African Reserve Bank juga menaikkan tingkat repo mereka sebesar 50 bps menjadi 5,5 %, ketika mata uang rand anjlok ke rekor terendah terhadap euro dan terhadap dolar. Seperti dengan Turki, kenaikan suku bunga hanya akan memberikan bantuan sederhana ketika hampir semua pasar negara berkembang pada umumnya terlihat resah terhadap keputusan the Fed.
Pada awanya, pasar negara berkembang sempat mengeluh terhadap uang panas yang mengalir ketika Fed mencetak uang secara gila-gilaan dan saat ini emerging market juga terguncang karena the Fed mengurangi pencetakan uang tersebut.
Sebagai penjaga mata uang cadangan global, the Fed dapat dikatakan memiliki beberapa tanggung jawab kepada dunia untuk mempertahankan beberapa persamaan dari stabilitas dolar. Pada titik ini, the Fed terlihat memaksa pasar negara berkembang untuk mengikuti kebijakan yang dibuat dan membuat keresahan banyak negara.
Pada pergerakan hari Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1255.00 per troy ounce. Sejak pembukaan market, harga emas langsung menguat terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1270.07 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1267.25 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 12.25.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an kembali berada dalam kondisi rebound. Harga emas berada di atas indikator simple moving average 200 dan 20 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 57 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Sedangkan, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali melakukan fase rebound dan saat ini harga emas berpeluang akan bergerak ke atas menguji resistan USD 1278.97 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan USD 1305.26 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas melemah terhadap dollar dan menembus support USD 1256.16 per troy ounce dimana ada potensi harga akan bergerak ke bawah untuk melakukan fase koreksi menuju support USD 1230.64 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply