Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia tidak hanya mengancam kesehatan fisik tapi juga kesehatan keuangan kita. Pasar keuangan kini memiliki volatilitas yang cenderung meninggi karena sentimen pasar. Ini membuat para investor cemas dan kebingungan tentang apa yang harus dilakukan dengan portofolio yang mereka miliki.
Wabah Covid-19 ini sudah membuat beberapa jenis instrumen investasi bergejolak. Emas mengalami kenaikan gila-gilaan bahkan hingga memecahkan rekor tertingginya. Di sisi lain, IHSG membuat investor saham kebakaran jenggot karena penurunan yang drastis.
Lantas, apakah kita harus berhenti berinvestasi? Tentu saja tidak. Investasi tetap merupakan sesuatu yang penting meski kita sedang berada di tengah wabah. Supaya tidak kelabakan, simak beberapa tips berikut ini!
1. Tidak Boleh Panik
Hal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang investor adalah mindset. Jangan terlalu panik dengan kondisi pasar saat ini karena pada dasarnya, rebound pasti akan terjadi. Kita sudah beberapa kali melalui kondisi krisis ini yakni tahun 1998 dan 2008. Meski pasca krisis besar, perekonomian kita berhasil pulih.
Jika Anda adalah seorang investor saham, manfaatkan masa-masa seperti ini untuk membeli beberapa produk yang sedang turun. Pilih saham-saham dengan performa baik sebelum krisis. Jika perlu, temukan saham bluechip yang sedang murah. Ini bisa menjadi simpanan yang menjanjikan di masa depan. Jangan buru-buru ingin mencairkan investasi kalau memang tidak terlalu butuh uangnya.
2. Ingat Kembali Tujuan Investasi Anda
Sebelum memutuskan untuk mundur, coba ingat-ingat kembali apa yang menjadi tujuan awal Anda berinvestasi. Jika sifatnya jangka panjang, Anda masih punya harapan untuk menunggu. Banyak penasehat keuangan yang mengatakan bahwa produk-produk investasi populer seperti saham dan emas sudah pernah melalui cobaan seperti ini. Krisis ekonomi global, ketidakpastian politik hingga wabah penyakit seperti sekarang pernah terjadi sebelumnya. Dan selalu ada waktu di mana pasar akan membaik.
Jika investasi yang Anda miliki sifatnya jangka pendek dan Anda diharuskan menjual atau mencairkannya,temukan cara agar kerugiannya bisa ditekan ke angka minimal. Setelahnya, coba pertimbangkan untuk mengalihkan dananya ke instrumen lain.
3. Temukan Produk Investasi yang Lebih Aman
Jika sudah memutuskan untuk memindahkan dana Anda ke instrumen investasi lain yang dianggap lebih aman, lakukan dengan hati-hati. Ingat, investasi apapun pada dasarnya tetap memiliki risiko. Hanya saja besarannya tidak sama. Pilihlah produk investasi yang benar-benar sesuai dengan profil risiko Anda.
Beberapa instrumen investasi yang masih terbilang aman hingga saat ini misalnya adalah reksadana dan mata uang asing. Perlu diingat bahwa tidak semua mata uang asing memiliki performa baik saat ini karena efek krisis tetap akan dirasakan oleh semua negara. Pilihlah mata uang yang memiliki tingkat stabilitas tinggi seperti dolar.
Investasi lain yang tentu tidak boleh dilupakan adalah emas. Saat ini emas sedang menjadi primadona di mata investor. Sebagian besar orang memilih mengalihkan investasi yang mereka miliki ke dalam emas karena dinilai lebih aman dan likuid. Namun perlu diingat juga bahwa emas perlu waktu panjang untuk bisa mendatangkan keuntungan.
Salah satu tempat di mana Anda bisa dengan aman dan mudah berinvestasi emas adalah di IndoGold. Di tengah pandemi seperti ini, jangan biarkan uang yang Anda miliki tergerus inflasi. Alihkan segera ke dalam emas agar nilainya lebih terjaga. Investasikan sekarang juga hanya di IndoGold.
Leave a Reply