Saat ini harga emas terlihat kembali tertekan dan berada di area USD 1264 per troy ounce. Emas, biasanya dilihat sebagai investasi yang paling aman selama masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi apalagi potensi kegagalan dari sengketa perdagangan baru-baru ini antara China dan Amerika Serikat, yang merupakan dua negara ekonomi terbesar dunia terlihat semakin meningkat.
Pola Pikir
Investor terlihat menjual kepemilikan emas untuk menutupi kerugian dalam investasi saham, komoditas dan investasi dari pasar lain yang jatuh karena kondisi perselisihan dagang. “Emas adalah aset yang paling likuid yang investor miliki ketika kondisi margin call di pasar saham terlihat.”
Investor memandang Treasury AS sebagai investasi safe-haven karena ada harapan bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lebih banyak pada tahun ini. Investor telah menempatkan Treasuries AS sebagai tempat uang yang aman karena memberikan imbal hasil keuntungan sedangkan emas tidak menghasilkan keuntungan apa pun.
Kondisi tersebut yang membuat mengapa emas masih belum bergerak naik walaupun ketidakpastian ekonomi semakin meningkat.
Ancaman
AS sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan perusahaan teknologi AS yang menjadi tempat investasi China sebagai ancaman terhadap keamanan ekonomi dan nasional, menurut laporan delapan orang yang mengetahui rencana tersebut pada hari Senin. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sedang menyarankan kondisi hukum dalam laporan yang dijadwalkan akan dirilis pada 29 Juni.
Eropa
Pada hari Jumat, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 20% untuk semua impor dari mobil yang dirakit di Uni Eropa. Ancaman tersebut meningkatkan ketegangan perdagangan dengan Eropa. Sebagai tanggapan ancaman, seorang pejabat senior Komisi Eropa mengatakan Uni Eropa akan menanggapi setiap langkah AS untuk menaikkan tarif mobil AS yang dibuat di kawasan Eropa.
Teknikal
Pada hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1271.37 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1264.33 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1265.76 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapatkan kerugian harian sebanyak USD 5.61.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang tertekan. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 34 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang tertekan. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1261.21 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi USD 1242.92 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya. Sebaliknya jika resistan USD 1272.51 per troy ounce ditembus maka ada potensi resistan di kisaran USD 1285.15 per troy ounce akan disentuh dan membuat bias harian berubah menjadi bullish.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply