Harga Emas berakhir lebih rendah pada hari Selasa dengan mencatat kerugian ketiga dalam empat sesi menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada subkomite terpilih DPR tentang pandemi virus corona.
Dalam teks yang disiapkan yang dirilis Senin malam untuk dipresentasikan pada sidang, Powell mengatakan “Fed akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung ekonomi selama diperlukan untuk menyelesaikan pemulihan.” Rabu lalu, dia mengakui bahwa pembuat kebijakan sudah mulai membahas pengurangan pembelian obligasi bulanan bank sentral. Investor emas telah mencari petunjuk tentang langkah kebijakan Fed berikutnya untuk panduan tentang prospek emas.
Saat ini, harga Emas turun sebanyak USD 5,50 atau 0,3%, dengan berada di kisaran menetap di USD 1782.58 per troy ounce.
Pergeseran
Pergeseran dari Federal Reserve Note sebagai mata uang pilihan cadangan global yang dominan terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Khususnya, perkembangan baru di ruang teknologi juga telah meningkatkan persaingan ketat dolar.
Ini telah menyebabkan akuisisi emas besar-besaran oleh bank sentral, dengan tren yang diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2021. Berdasarkan laporan terbaru dari World Gold Council, 21% bank sentral di dunia memiliki rencana signifikan untuk memperoleh emas pada tahun 2021.
Mengapa?
Mengapa Bank Sentral Terus Menambah Emas?
Berbagai alasan mendorong bank sentral di seluruh dunia untuk membeli dan menyimpan emas sebanyak yang mereka mampu. Reputasi logam mulia sebagai diversifikasi portofolio dan peran utamanya sebagai aset sangat populer dan dibahas di banyak publikasi.
Namun, kemampuan logam kuning untuk meningkatkan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko sambil juga bekerja sebagai bentuk jaminan yang tidak terpisahkan adalah topik yang kurang dibahas yang mungkin juga cukup penting. Sebuah survei oleh World Gold Council menunjukkan bahwa tidak ada bank sentral yang memiliki rencana jangka pendek untuk menjual cadangan emasnya pada tahun 2021, setelah turun dari 4% pada tahun lalu.
Teknikal
Pada hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1782.77 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke abwah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1772.22 per troy unce. Harga emas ditutup dengan menguat pada kisaran USD 1776.28 per troy ounce. Harga emas bergerak turun dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 6.49
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 42 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan sedang melakukan fase tertahan. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1760.87 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi support USD 1731.51 per troy ounce akan disentuh. Sebaliknya jika harga emas menguat maka resistan USD 1802.10 harus ditembus dimana ada potensi resistan USD 1827.58 per troy ounce akan disentuh
Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.id tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan