Walaupun aset kripto digandrungi oleh banyak orang di Indonesia, namun masih ada sebagian orang yang ragu untuk memulai investasi di kripto.
Aset kripto memang berbeda dengan instrumen investasi lainnya. Ambil contoh saja, reksa dana. Underlying asset dari reksa dana bisa beragam, mulai dari saham, obligasi, pasar uang atau campuran seluruhnya.
Daftar Isi
Lalu, apakah aset kripto memiliki underlying asset?
Apa itu Underlying Aset?
Sebelumnya kita bahas dulu mengenai pengertian dari underlying aset. Secara umum jika disederhanakan, underlying aset adalah nilai yang keluar dan muncul dari hasil tolak ukur kepemilikan aset, yang dijadikan sebagai dasar instrumen keuangan. Agar dapat memahami underlying aset lebih jauh, mari kita simak underlying aset pada beberapa instrumen investasi
Baca juga : Apa itu Altcoin? Apakah Lebih Baik dari Bitcoin?
Underlying Aset pada Reksa Dana
Reksa dana memiliki underlying asset yang disampaikan dalam prospektusnya. Sebagai aset investasi yang dikelola oleh manajer investasi, nantinya si manajer akan mengelola dana nasabahnya dan menempatkannya pada underlying aset sesuai yang disampaikan dalam prospektusnya.
Ketika ingin membeli unit reksa dana, jangan lupa untuk memastikan hal ini kepada bagian prospektus. Jangan sampai terjebak membeli reksa dana hanya karena kenaikan persentase harga yang ditampilkan.
Underlying Aset pada Saham
Underlying asset dapat digunakan untuk mengidentifikasi item dalam perjanjian yang memberikan nilai kontrak. Nilai inilah yang bisa menjadi salah satu daya tarik perhatian para investor untuk memasukkan uang mereka ketika ingin berinvestasi.
Salah satu underlying dalam saham adalah Kontrak Opsi Saham (KOS) atau kerap disebut Opsi, yang termasuk dalam derivatif. Derivatif adalah instrumen keuangan dengan harga yang didasarkan pada aset yang berbeda.
KOS merupakan kontrak yang memberikan hak kepada pemegang kontrak untuk membeli (call options) atau menjual (put options) suatu aset. KOS tentu saja bisa diperjual belikan, tetapi diperjualbelikan dalam konteks ini adalah hak jual atau hak beli.
Sebagai contoh, saham perusahaan A pada tanggal 1 Desember senilai Rp3.000 per saham. Lalu kamu membeli call options saham A dengan kesepakatan Rp 3.500. KOS mempunyai jatuh tempo dan dijadwalkan selama 5 bulan. Saat jatuh tempo 5 bulan kemudian, harga saham A ternyata bernilai Rp 4.000. Meskipun harganya lebih tinggi, kamu berhak membelinya dengan hanya membayar Rp 3.500 sesuai kontrak. Jika kamu menjualnya langsung, kamu akan mendapatkan keuntungan.
Underlying Aset pada Kripto
Perihal underlying aset dari kripto, beberapa cryptocurrency mempunyai underlying. Ada yang mudah dipahami dalam bentuk aset fisik seperti USDT, LSILVER, XSGD, namun ada juga yang berupa penerbitannya seperti Bitcoin.
Bitcoin memiliki underlying dari biaya produksi listriknya yang mencapai 150 terawatt per jam. Maka itulah yang membuat harga Bitcoin sangat tinggi. Namun ada juga yang memiliki underlying yang belum jelas seperti jenis memecoin.
Kemudian stablecoin yang mempunyai underlying aset emas atau seperti mata uang dolar Amerika Serikat, nilai investasinya bergerak tergantung harga emas di pasaran. Yang menjadi pembeda dari stablecoin adalah dari segi nilai praktis dan kegunaanya. Selain itu stablecoin juga lebih secure dan juga transparan karena semuanya tercatat di dalam blockchain.
Koin Shiba belum bisa menggambarkan kejelasan dari underlying, namun karena peminatnya tinggi, maka Shiba terus diperdagangkan dan memiliki daya tarik untuk diinvestasikan.
Cryptocurrency berbeda dengan saham. Aset kripto yang dimiliki oleh perorangan atau investor, tidak menjadikan investor tersebut menjadi salah satu pemilik yang menciptakan koin tersebut. Maka dari itu aset kripto dan saham adalah hal yang berbeda, yang bisa disamakan antara keduanya hanyalah untuk mendapatkan capital gain.
Sebagai kesimpulan, underlying aset kripto itu sendiri dapat berupa blockchain-nya, roadmap project, serta kepercayaan dari komunitas yang mendukung aset kripto sebagai aset kelas investasi maupun sebagai mata uang digital untuk transaksi.
Kripto sendiri bisa menjadi pilihan investasi yang menjanjikan karena penggunaan teknologinya. Nantinya, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, bukan tidak mungkin mata uang digital ini akan menjadi alat tukar yang diakui di berbagai negara.
Cara Mudah dan Aman Investasi dalam Genggaman dengan IndoGold!
Download aplikasi IndoGold disini untuk kemudahan berinvestasi emas dan aset kripto!
Investasi emas mulai dari Rp 10 ribu, kamu dapat melakukan tarik fisik emas ANTAM, atau UBS mulai dari 0,5 gram hingga 1000 gram. Beragam fitur yang memudahkan kamu untuk berinvestasi emas yaitu fitur autodebet, notifikasi harga dan lainnya!
Sementara lewat fitur terbaru IndoGold Coin, kamu bisa berinvestasi aset kripto dengan pilihan lebih dari 50 koin kripto, transaksi real time 24/7 serta spread terendah. Mulai investasimu dengan IndoGold!
Di IndoGold, kamu juga bisa belajar dan diskusi dengan investor lain dengan gabung di grup komunitas IndoGold Investclub secara gratis.