Harga Emas Tergelincir
Harga emas yang sempat berada di level tertinggi dua minggu pada hari Kamis (10/02), yakni berada di kisaran USD 1.841 didukung oleh dolar AS yang melemah, kini tergelincir dan berada di level USD 1.825,60 pada pukul 10.24 WIB.
Harga emas yang telah naik selama empat hari perdagangan beruntun, dimanfaatkan para investor untuk melakukan aksi ambil untung sehingga harganya terkoreksi. Tidak hanya aksi ambil untung, imbal hasil obligasi AS yang biasanya berkorelasi negatif dengan harga emas, menyentuh 2%, level tertinggi pertama kalinya dalam 2 tahun terakhir. Maka, turut menekan harga emas. Seperti diketahui, emas merupakan aset yang tidak membayar bunga, cenderung tidak disukai oleh investor ketika suku bunga naik. Maka, para investor akan berbondong-bondong menjual emas dan beralih ke aset yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.
Imbal hasil obligasi AS yang naik didalangi oleh rilis data inflasi AS yang melebihi perkiraan, dimana berada di level 7,5% sehingga para investor berspekulasi bahwa inflasi yang meradang akan memacu reaksi tegas oleh The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Namun dengan narasi inflasi serta ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang masih memanas, masih menjadi dukungan yang positif bagi emas sebagai aset safe-haven.
Pasar Kripto Kebakaran
Data dari Cointelegraph dan Tradingview menujukkan bahwa Bitcoin sempat berada di kisaran USD 45.850 pada hari Kamis (10/2), setelah rilis data inflasi AS. Namun hari ini harganya kembali merosot dan berada di level USD 43.256,08 pada pukul 11.22 WIB.
Tidak hanya Bitcoin, merujuk data dari Coinmarketcap hari ini, nampaknya pasar kripto sedang terjadi kebakaran, karena Ethereum dan beberapa altcoin teratas pun sedang berada di zona merah yang diduga juga ikut terdampak akibat rilisnya data inflasi AS yang memanas.
Kombinasi komentar hawkish dari pejabat The Fed yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa mencapai 1% pada bulan Juli mendatang serta spekulasi para investor bahwa kenaikan suku bunga akan benar-benar terjadi pada bulan mendatang, membenamkan aset berisiko seperti kripto dan saham AS. Seperti diketahui, ketika suku bunga naik, baik bisnis maupun konsumen akan mengurangi pengeluaran sehingga berimbas pada pendapatan yang turun serta harga saham turun. Maka, investor akan menjauhi aset berisiko seperti saham, termasuk aset kripto.
Top 4 Gainers Aset Kripto (11 Februari 2022 | 11.00 WIB)
***
Cara Mudah dan Aman Investasi dalam Genggaman dengan IndoGold!
Download aplikasi IndoGold disini untuk kemudahan berinvestasi emas dan kripto!
Investasi emas mulai dari Rp 10 ribu, kamu dapat melakukan tarik fisik emas ANTAM atau UBS mulai dari 0,5 gram hingga 1000 gram. Beragam fitur yang memudahkan kamu berinvestasi emas yaitu fitur autodebet, notifikasi harga dan lainnya!
Sementara lewat fitur terbaru IndoGold Coin, kamu bisa berinvestasi aset kripto dengan pilihan lebih dari 50 koin kripto, transaksi real time 24/7 serta spread terendah. Mulai investasimu dengan IndoGold!
Di IndoGold, kamu juga bisa belajar dan diskusi dengan investor lain dengan gabung di grup komunitas IndoGold Investclub secara gratis.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi haruslah keputusan pribadi. IndoGold memuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan dari berbagai sumber dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli emas ataupun aset kripto. IndoGold.id tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang akan diambil oleh individu berdasar dari informasi di atas.